Secara singkat impersonation adalah pencurian data identitas diri untuk kemudian digunakan untuk berbagai keperluan yang dapat merugikan si pemilik identitas asli. Tindakan yang masuk kategori kejahatan ini biasanya si pelaku (impersonator) berpura-pura sebagai si pemilik identitas untuk mendapatkan informasi rahasia si pemilik identitas asli atau untuk meakukan klaim kepemilikan sesuatu yang sebetulnya bukan haknya.
Terus apa hubungannya dengan Facebook?
Kadang jika kita terlalu asyik akan sesuatu maka kita sering lupa daratan. Karena ingin mendapatkan pengakuan dan eksistensi yang lebih maka sering kita gak sadar membiarkan data atau dokumen pribadinya terlihat orang laen. Hal-hal yang terlihat sepele ini bagi bagi orang yang iseng atau berniat jahat merupakan aset yang berharga. No telp/handphone, alamat rumah/kantor bahkan foto. Baek foto yang biasa aja maupun foto bugil ;p Gak perlu dijelaskan lebih detail lagi kan apa yang akan terjadi jika hal-hal pribadi yang aku sebutkan tadi sampai jatuh ditangan orang yang gak bertanggung jawab?
Sesungguhnya tindak kejahatan impersonation ini sudah berlangsung sejak lama. Baek di dunia nyata maupun di dunia maya. Udah banyak contoh kasus impersonation ini di dunia nyata. Di dunia maya sendiri juga udah berlangsung lumayan lama. Dulu saat booming Friendster praktek impersonation sempat marak di internet.
Apakah hal ini lantas menjadikan kita paranoid dan ilfil terhadap Facebook? Aku harap sih gak. Karena Facebook juga kaya akan manfaat.
Segera lakukan pencegahan sejak dini sebelum semuanya terlambat. Pencegahan yang paling tepat menurutku adalah dengan menahan diri untuk gak terlalu bernafsu mengumbar data diri dan foto pada profil Facebook kita. Kendalikan sifat narsis kalian demi kepentingan kalian sendiri. Silahkan tebar pesona di Facebook asal jangan sampai terkesan jual diri di Facebook.
Bijaksanalah bergaul di internet, karena sesungguhnya antara dunia online dan offline nyaris gak ada bedanya.
0 comments:
Post a Comment